Tadabbur Al-Qur’an dari sisi ayat-ayat kauniyah adalah sebuah upaya untuk menyuguhkan penjelasan Al-Qur’an dengan pendekatan ilmu pengetahuan (sains).
Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam yang merupakan pedoman hidup. Meskipun Al-Quran bukan kumpulan ilmu pengetahuan, namun di dalamnya banyak terdapat isyarat yang berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan, serta motivasi manusia mendalaminya. Di dalam Al-Qur’an terdapat kurang lebih 750–1000 ayat kauniyah. Sementara ayat-ayat hukum hanya sekitar 250 ayat. Bila ayat-ayat hukum, muamalat, akhlak dan akidah menjadi petunjuk bagi manusia untuk mengenal luhurnya tuntunan Allah, maka ayat-ayat ilmiah juga petunjuk akan keagungan dan kekuasaaan Rabb semesta alam.
Hal itu juga sebagai bukti bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah yang merupakan mukjizat terbesar sepanjang masa. Sebab tak ada pertentangan antara ilmu pengetahuan dengan Al-Qur’an, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alalihi wa sallam sejak 14 abad yang lalu. Allah Ta’ala berfirman,
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
“Maka apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur`an? Kalau kiranya Al-Qur`an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” (QS. An-Nisa`: 82).
Tadabbur Al-Qur’an dengan ayat-ayat kauniyah menjadi bingkai yang saling bersinergi dan menguatkan hubungan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan.
Sehingga, ayat-ayat Al-Qur’an menjadi sarana eksplorasi kekayaan khazanah ilmu nan luas dan ilmiah sepanjang masa yang tak akan habis digali.
Akhir kata, semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan taufik dan hidayah bagi para pembaca.