Sedekah adalah kata serapan dari Bahasa Arab shadaqah (صدقة) asal katanya adalah shadaqa (صدق) artinya kebenaran atau kejujuran (ضد الكذب) lawan dari dusta. Secara istilah, pengertian sedekah sebagaimana disampaikan Ar-Raghib Al-Ishfani
اَلصَّدَقَةُ مَا يُخْرِجُهُ الْإِنْسَانُ مِنْ مَالِهِ عَلَى وَجْهِ الْقُرْبَةِ، كَالزَّكَاةِ، لَكِنْ الصَّدَقَةُ فِي الْأَصْلِ تُقَالُ لِلْمُتَطَوَّعِ بِهِ، وَالزَّكَاةَ لِلْوَاجِبِ، وَقَدْ يُسَمَّى الْوَاجِبُ صَدَقَةً إِذَا تَحَرَّى صَاحِبُهَا الصَّدَقَ فِي فِعْلِهِ
“Sedekah adalah harta yang dikeluarkan seseorang demi mendekatkan diri kepada Allah semisal zakat. Namun istilah sedekah pada asalnya digunakan untuk pemberian yang sifatnya tambahan/sunnah (tathawwu’), sedangkan istilah zakat digunakan untuk pemberian yang sifatnya wajib. Tapi terkadang pemberian yang wajib itu disebut juga dengan sedekah jika pelakunya berusaha keras dalam melakukannya.” (Mufradat Alfazh Al-Quran, Imam Al-Asfahani, 480).
Selanjutnya, hari Jum’at adalah hari ke enam dalam sepekan, yang diambil dari Bahasa Arab Jumu’ah. Al-Imam Ibnu Katsir mendefinisikan hari Jum’at sebagaimana dituangkan dalam tafsirnya,
إنما سميت الجمعة جمعة؛ لأنها مشتقة من الجمع، فإن أهل الإسلام يجتمعون فيه في كل أسبوع مَرَّةً بالمعابد الكبار وفيه كَمُل جميع الخلائق، فإنه اليوم السادس من الستة التي خلق الله فيها السموات والأرض. وفيه خلق آدم، وفيه أدخل الجنة، وفيه أخرج منها. وفيه تقوم الساعة. وفيه ساعة لا يوافقها عبد مؤمن يسأل الله فيها خيرا إلا أعطاه إياه كما ثبتت بذلك الأحاديث الصحاح
Sesungguhnya hari Jum’at dinamakan jumu’ah karena berakar dari kata al-jam’u, mengingat kaum muslimin melakukan perkumpulan untuk setiap minggu sebanyak satu kali di dalam masjid-masjid yang besar. Dan pada hari Jumat semua makhluk telah sempurna diciptakan dan sesungguhnya hari Jum’at itu merupakan hari keenam dari tahun yang Allah menciptakan padanya langit dan bumi. Pada hari Jum’at pula Allah menciptakan Adam, pada hari Jum’at Adam dimasukkan ke dalam surga, pada hari Jum’at Adam dikeluarkan dari surga dan pada hari Jumat pula hari kiamat terjadi. Di dalam hari Jumat terdapat suatu waktu yang tiada seorang hamba pun yang beriman dapat menjumpainya, sedangkan ia dalam keadaan memohon kebaikan kepada Allah di dalamnya, melainkan Allah akan mengabulkan apa yang dimintanya. Hal ini telah dibuktikan oleh banyak hadis sahih yang menceritakannya. (Tafsir Ibnu Katsir: VIII/119).
Adapun sedekah Jum’at adalah sedekah yang dilakukan pada hari Jum’at, karena sedekah pada hari tersebut memiliki keistimewaan tersendiri. Berkata Ka’ab Al-Ahbar kepada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
وَلَمْ تَطْلَعِ الشَّمْسُ وَلَمْ تَغْرُبْ مِنْ يَوْمٍ أَعْظَمَ مِنَ يَوْمِ الْجُمُعَةِ، وَالصَّدَقَةُ فِيهِ أَعْظَمُ مِنْ سَائِرِ الْأَيَّامِ
“Dan tidaklah matahari terbit dan terbenam pada suatu hari yg mulia dari pada hari jum’at, dan bersedekah padanya (hari jum’at) lebih utama dari hari-hari lainnya.” (Hadits shahih dalam Mushannaf Abdur Razzaq nomor 5558).
Dalam hadits lain dikatakan,
الصَّدَقَةُ تُضَاعَفُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ
“Sedekah itu dilipatgandakan pahalanya pada hari Jum’at.” (HR. Abi Syaibah).
Imam Syafi’i juga meriwayatkan hadits dalam kitab Al-Umm tentang keutamaan sedekah Jum’at,
بَلَغَنَا عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى أَنَّ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَإِنِّي أُبَلَّغُ وَأَسْمَعُ قَالَ وَيُضَعَّفُ فِيهِ الصَّدَقَةُ
“Telah sampai kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah bersabda, ‘Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari Jumat sesungguhnya shalawat itu tersampaikan dan aku dengar’. Nabi bersabda, ‘Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan’.” (Al-Umm: I/239).
Bahkan, kebiasaan sedekah di hari Jum’at juga diamalkan para ulama salafus shalih. Hal ini sebagaimana disampaikan Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah,
الخامسة والعشرون: أن للصدقة فيه مزية عليها في سائر الأيام، والصدقة فيه بالنسبة إلى سائر أيام الأسبوع ، كالصدقة في شهر رمضان بالنسبة إلى سائر الشهور. وشاهدت شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه، إذا خرج إلى الجمعة يأخذ ما وجد في البيت من خبز أو غيره، فيتصدق به في طريقه سرا، وسمعته يقول: إذا كان الله قد أمرنا بالصدقة بين يدي مناجاة رسول الله صلى الله عليه وسلم، فالصدقة بين يدي مناجاته تعالى أفضل وأولى بالفضيلة
“Keutamaan yang keduapuluh lima: Bahwa sedekah di hari jumat memiliki keistimewaan khusus dibandingkan hari yang lain. Sedekah di hari jumat, dibandingkan dengan sedekah di hari yang lain, seperti perbandingan antara sedekah di bulan ramadhan dengan sedekah di selain ramadhan. Saya pernah melihat Syaikhul Islam – rahimahullah – apabila beliau berangkat jum’atan, beliau membawa apa yang ada di rumah, baik roti atau yang lainnya dan beliau sedekahkan kepada orang di jalan diam-diam. Saya pernah mendengar beliau mengatakan, “Apabila Allah memerintahkan kita untk bersedekah sebelum menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka bersedekan sebelum menghadap Allah lebih afdhal dan lebih besar keutamaannya.” (Zaadul Ma’ad, 1/407).
Berdasarkan penjelasan di atas, Ponpes Salman Peduli (Pos Peduli) membuka program “Sedekah Jum’at” guna memfasilitasi amal shalih para muhsinin.
Program Sedekah Jum’at Pos Peduli bisa berupa:
- Makanan siap saji
- Tebar Sembako
- Fasilitas belajar Rumah Qur’an (RumahQu) Salman Al-Farisi
Bagi para muhsinin yang ingin berpartisipasi dalam Program Sedekah Jum’at bisa menyalurkan donasinya melalui Rekening BSI 5000440002 atas nama Salman Al-Farisi Peduli. Untuk informasi bisa menghubungi admin Pos Peduli ke 082211 600 200.
Semoga Allah memudahkan kaum muslimin sekalian dalam beramal shalih, sehingga mendapatkan limpahan pahala di akhirat sebagai bekal memasuki surganya Allah Ta’ala.