Pondok Pesantren Mahasiswa (Pesma) Salman Al-Farisi mengadakan kegiatan pesantren kilat untuk anak usia SD selama lima hari. Acara yang berlangsung dari tanggal 15 sampai 19 Juni ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak.
Menurut Ust. Amin Mukhlas Direktur Pesma mengatakan: “Program ini untuk membantu orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di pesantren tahfizh. Supaya mereka memiliki adaptasi dini juga sekaligus mengisi waktu liburan sekolah.”
Santri Mandiri Camp diikuti oleh 66 anak termasuk anak yatim dengan perincian 35 putra dan 31 putri. Peserta dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Jombang, Malang, Boyolali, Solo dll.
Panitia menyediakan tempat terpisah yang representatif bagi santri putra dan putri. Santri putra berada di asrama putra PP. Salman Al-Farisi Karangpandan sedangkan putri di asrama putri.
Selama kegiatan tersebut, santri dibiasakan mengikuti jadwal pesantren tahfizh. Shalat berjamaah, menghafal, tahsin dan murajaah. Tahfizh dan tahsin sendiri dibimbing oleh murid-murid Syeikh Abdul Karim dengan pengenalan bacaan bersanad.
Santri-santri juga berkesempatan bertemu dengan ananda Hamzah Hafiz Indonesia 2018. Belajar bagaimana caranya menghafal, berbagi pengalaman dan berkenalan.
Selain tahfizh, santri juga belajar bahasa arab serta kemandirian seperti mencuci baju, kebersihan, ukhuwah. Diselingi kegiatan yang bersifat permainan, bakar ketela dan berenang.
Daniel salah satu peserta mengaku senang dengan kegiatan ini karena seru.
“Ternyata di pondok itu menyenangkan. Menghafal juga senang karena banyak teman,” katanya.