Allah ta’ala berfirman:
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1) حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (2)
“Berbangga-bangga telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS. At-Takatsur: 1-2)
Surat yang biasa kita baca dan dengar ini merupakan peringatan dari Allah pada hamba-Nya. Karena rahmat-Nya, Dia mengumpulkan ayat ini dalam surat yang sangat pendek sehingga mudah dihafal dan dimengerti.
Manusia, seringkali suka membagakan apapun yang ia punyai. Bukan hanya kekayaan, rumah, hewan ternak, burung-burung peliharaan, istri, anak atau jasmani. Termasuk juga berbangga pada kedudukan, keturanan dan ilmu. Bahkan kemiskinanpun terkadang menjadi kebanggaan yang dipamerkan sehingga melalaikannya dari akhirat.
Hari ini, setelah kemunculan teknologi gadget. Manusia, apapun statusnya dapat dengan mudah membagakan diri. Hanya dengan sekali jepret selvi, lalu diunggah ke sosial media untuk menoreh pujian orang lain, semoga Allah menjauhkan kita dari akhlak ini.
Perbuatan berbangga-bangga tersebut telah banyak melalaikan kita pada Allah. Dunia melilit kita sampai kita lupa menjerit. Lupa Allah, lupa akhirat. Lupa membersihkan hati kita agar tidak semakin kelam pekat.
Ayat ini pula menginformasikan mengenai watak manusia yang suka berbangga-bangga dengan banyaknya perkara dunia sampai mati. Seperti penjelasan dari Syeikh Al-Utsaimin rahimahullah:
“Manusia itu memiliki watak sedang bermegah-megahan dengan banyaknya (perkara dunia) sampai mati. Bahkan setiap umur bertambah tua, angan-anganpun bertambah. Maka manusia itu bertambah tua umurnya, namun angan-angannya muda. Sehingga ada orang yang berumur 90 tahun misalnya, engkau mendapatinya memiliki banyak angan-angan dan panjang angan-angan yang tidak ada pada seorang pemuda yang berumur 15 tahun. Inilah makna ayat yang mulia ini, yaitu bahwa kamu telah menjadi lalai terhadap akhirat sampai kamu mati dengan sebab bermegah-megah dengan banyaknya (kesenangan dunia).”
Jangan sampai terlambat dan baru sadar ketika jenazah diturunkan ke liang kubur! – nauzhubillah min dzalik –