Breaking News

Mentadaburi Ayat Agar Hati Tidak Terkunci

Allah azza wajalla berfirman:

أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci.” (QS. Muhammad: 24)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata:

فإن القرآن لم ينزل لمجرد التلاوة وانعقاد الصلاة عليه بل أنزل ليتدبر ويعقل ويهدى به علما وعملا ويبصر من العمى ويرشد من الغي ويعلم من الجهل ويشفي من الغي ويهدي إلى صراط مستقيم

“Sesunggunhya al-Qur’an tidak diturunkan hanya untuk dibaca dan melaksanakan shalat saja, tapi juga diturunkan untuk ditadabburi, dipikirkan, dijadikan sebagai petunjuk ilmu dan amal, bisa melihat dari keadaan buta, menjadi petunjuk dari kesesatan, menjadi ilmu dari kejahilan, menjadi penyembuh bagi kesesatan dan menunjukkan pada jalan yang lurus.”

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata, “Tadabburilah Al-Qur’an hingga engkau memahami maknanya. Tadabburilah ia dari awal hingga akhir… Janganlah engkau membacanya dengan hati yang lalai, bacalah dengan hati yang terjaga”. (Fatawa Ibnu Baz: 9/25)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata, “Aku mewasiatkan kepada kalian wahai para pemuda, untuk bersemangat mentadabburi al-Qur’an dan memahami maknanya. Sebab Al-Qur’an diturunkan agar ditadabburi ayat-ayatnya oleh manusia. Tidak ada faidah membaca ayat tanpa memahami maknanya. Jika ada ayat yang tidak kalian pahami, tanyakanlah tentangnya”. (Liqaat Baab al-Maftuh no. 171).

Olehnya, periksalah hati. Jika kita membaca Al-Qur’an namun tidak memberi pengaruh terhadap hati, tidak menambah keimanan dan tidak pula menambah keyakinan akan baiknya syariatnya, maka ketahuilah ada yang salah dengan cara kita membaca Al-Qur’an.

Bacalah Al-Qur’an dengan mentadabburinya, walau satu ayat yang dibaca berulang-ulang, karena itu merupakan kebiasaan Nabi shalallahu alaihi wassalam dan para salaf.

Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata:

فقراءة آية بتفكر وتفهم خير من قراءة ختمة بغير تدبر

“Membaca satu ayat al-Qur’an dengan upaya memahami dan memikirkannya lebih baik daripada membaca al-Qur’an dengan mengkhatamkannya tanpa mentadabburi dan upaya memahaminya.”

Check Also

E-Book Panduan Ringkas Ibadah Qurban

Penulis : Ust Wahyu Dwi Pastyo Lc. Panduan-Ringkas-Ibadah-QurbanDownload Rasullah SAW Bersabda : Tiada Amalan hamba …