Pondok Pesantren Salman Al Farisi, 16 Agustus 2024 — Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, Pondok Pesantren Salman Al Farisi menggelar acara Muhasabah Kemerdekaan pada Jumat, 16 Agustus 2024. Acara ini dihadiri oleh para tokoh masyarakat, pejabat tingkat kecamatan dan kabupaten, serta sejumlah ulama terkemuka.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan yang khidmat melalui pembacaan ayat suci Al-Qur’an, yang menambah kesakralan suasana. Setelah itu, para hadirin mendapatkan sambutan dari Ust. Abdul Rachim Ba’asyir Selaku Dewan kyai Pondok Pesantren Salman Al Farisi,
“Merdeka Itu Adalah Mengisi Kemerdekaah dengan memuji Allah, MensucikanNYA dan memohon Ampun kepada Allah Atas dosa dosa Kita”, Imbuh Beliau. Beliau Juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan dan peran pesantren sebagai penjaga moral bangsa.
Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, yang hadir sebagai tamu kehormatan, juga memberikan sambutannya. Dalam paparannya, beliau menyoroti pentingnya menjaga keamanan dan kedaulatan negara di tengah dinamika global yang terus berkembang. Ia juga menekankan peran masyarakat dalam mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa.
Puncak acara adalah penyampaian materi kajian oleh Gus Mustain Nashoha, seorang ulama muda yang dikenal dengan pemikiran-pemikiran progresifnya. Dalam kajiannya, Gus Mustain mengajak para hadirin untuk merenungkan kembali makna kemerdekaan, bukan hanya sebagai kebebasan dari penjajahan, tetapi juga sebagai tanggung jawab besar untuk membangun bangsa yang lebih baik. serta Menasehati para santri Untuk Bersungguh sunggu dalam Menuntut ilmu Supaya Bisa Ikut andil dalam Mencerdaskan Bangsa dan Negara.
Acara Muhasabah Kemerdekaan ini diakhiri dengan doa bersama, yang dipimpin oleh Gus Mustain . Doa tersebut diiringi harapan agar Indonesia terus menjadi bangsa yang kuat, aman, dan sejahtera, serta senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.
Muhasabah ini tidak hanya menjadi ajang refleksi, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan antara masyarakat, pemerintah, dan pesantren. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan nilai-nilai kemerdekaan akan terus tertanam kuat dalam setiap individu, demi kemajuan bangsa dan negara.