Allah azza wajalla berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 72)
Ketika kita telah menerima Al-Quran dengan penerimaan yang serius, kita belajar membacanya, mempelajari kandungannya dan mentadaburinya muncul pertanyaan. Bagaimana cara memperoleh pengaruh dari Al-Quran?
Al-Quran yang kita baca, sama persis dengan Al-Quran yang dibaca oleh para pendahulu kita. Bahkan kita menemukan, sepanjang sejarah peradaban Islam seluruhnya dibangun oleh pribadi-pribadi yang terkoneksi dengan Al-Quran.
Dengan Al-Quran mereka mampu membangun peradaban sosial yang demikian maju. Sehingga tercatat dalam sejarah Eropa, saat Andalusia (Spanyol) terang benderang daratan Eropa yang masih jahiliyah dalam keadaan gelap gulita dan kebodohan.
Dalam surat Al-Anfal di atas, ciri orang beriman menjadi berdegub hatinya ketika membaca ayat-ayat Allah. Mereka menyimak dengan seksama, mempelajarinya dan memahami makna firman Allah tersebut. Tetapi tahapan ini hanyalah langkah awal pendakian.
Allah menyebutkan, pengaruh Al-Quran tidak akan terealisasi jika hanya dibaca, didengarkan, dipelajari atau hanya ditadaburi. Tetapi harus ke tahap berikutnya yaitu iman. Maksud iman adalah mengamalkannya.
Jika kita ingin Al-Quran memberikan pengaruh pada diri kita, keluarga kita, anak-anak kita, sosial kita, bahkan ekonomi kita… hendaknya kita mengamalkannya.
Pribadi yang kuat adalah orang yang membaca dan mengamalkan Al-Quran. Keluarga yang kuat adalah keluarga yang membaca dan mengamalkan Al-Quran. Masyarakat yang kuat adalah masyarkat yang membaca dan mengamalkan Al-Quran. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang membaca dan mengamalkan Al-Quran.
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda:
إِنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seseorang dengan kitab ini (Al Qur’an) dan merendahkan yang lain dengannya pula.” (Muslim)