Kuttab Salman Al-Farisi menggelar khutbah ta’aruf bagi para wali santri kuttab yang baru. Kegiatan dilaksanakan di aula kuttab, komplek Ponpes Salman Al-Farisi khusus putri, Dusun Tembok, Desa Harjosari, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah.
Mudir Kuttab Salman Al-Farisi, Ustadz Adityas Fathunurrohman menceritakan awal berdirinya lembaga pendidikan yang dikelolanya itu.
“Jadi Kuttab Salman Al-Farisi didirikan itu awalnya untuk mendidik anak-anak para asatidz. Kemudian, ada ikhwan di sekitar pesantren dan para penduduk yang menginginkan anak-anaknya untuk belajar Al-Qur’an,” kata Ustadz Adityas di hadapan para wali santri kuttab, Ahad (12/6/2022).
Kini di tahun ketiga, total santri Kuttab Salman Al-Farisi berjumlah 90 orang. Agar perkembangannya semakin baik, maka dibutuhkan kritik dan saran yang membangun.
“Di kuttab ini kita mohon kerjasama dari para santri agar kita saling memberi masukan yang baik,” imbuhnya.
Usai khutbah ta’aruf, acara selanjutnya adalah taushiyah yang disampaikan Ustadz Nur Fajriansyah. Beliau menyampaikan bahwa tanggung jawab orang tua selain memenuhi nafkah keluarga, yang terpenting adalah menjaga mereka dari siksa api neraka.
Ustadz Fajri -sapaan akrabnya- mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ ناراً وقودها النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عليها مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدادٌ لاَّ يَعْصُونَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Qs. At-Tahrim [66]:6).
Sahabat Ali radhiyallahu ‘anhu menafsirkan ayat di atas dengan satu kalimat singkat yakni,
علموهم وأدبوهم
“Ajarilah mereka dan didiklah mereka.” (Mausu’ah Ibnu Abi Dunya, 8/77).
Oleh sebab itu, tujuan mendidik anak harus diperbaiki. Bukan semata-mata agar mereka memiliki prestasi akademik. Tetapi agar anak-anak kelak menjadi orang-orang yang shalih.
“Maka tujuan kita mendidik anak harus diluruskan. Tujuan memasukkan anak kita ke kuttab bukan untuk riya atau sum’ah. Niat kita memasukkan anak ke kuttab itu minimal agar mereka menjadi anak yang shalih. Kalau masalah ilmu itu soal rejeki, kalau diberi taufiq sama Allah lalu dimudahkan, jadi gampang ngafal Al-Qur’an. Yang penting anak itu jadi orang shalih dulu,” jelas Kepala Divisi Pendidikan Ponpes Salman Al-Farisi itu. Terakhir, Ustadz Fajri menyampaikan, semoga dengan adanya kuttab, menjadi ladang untuk ikhtiar para orang tua menjadikan anak-anak mereka shalih dan shalihah. Sehingga terjaga dari siksa neraka dan Allah izinkan masuk surga sekeluarga.