Masjid Al-Walidain berdiri di atas tanah wakaf komplek Pondok Pesantren Salman Al-Farisi II, Desa Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Keberadaan masjid yang dibangun sejak tahun 2017 itu memiliki peran yang sangat penting. Pertama, sebagai sarana utama Ponpes Salman Al-Farisi. Lantai pertama masjid digunakan untuk asrama puluhan santri penghafal Al-Qur’an. Sementara di lantai kedua menjadi ruang utama untuk ibadah shalat berjamaah, menghafal atau muraja’ah Al-Qur’an dan kegiatan belajar mengajar.
Kedua, masjid Al-Walidain juga merupakan pusat dakwah bagi warga sekitar. Setiap minggu selalu digelar “Kajian Ahad Pagi” dengan mendatangkan para ulama, dai atau asatidz dari berbagai tempat, yang dihadiri ratusan hingga ribuan orang. Tercatat, para dai kondang seperti pakar ruqyah syar’iyah Ustadz Muhammad Faizar serta penulis buku terkenal Ustadz Salim A Fillah, pernah menjadi pembicara di masjid terebut.
Namun, setelah lima tahun berdiri, Masjid Al-Walidain kini mengalami kerusakan parah di bagian atapnya. Lantaran masjid yang terletak di lereng Gunung Lawu itu kerap diterpa cuaca ekstrim. Hal itu disampaikan Ketua Pembina Yayasan Ponpes Salman Al-Farisi, Ustadz Abdulrochim Ba’asyir, Lc. Sehingga membutuhkan perbaikan sesegera mungkin.
“Perbaikan di bagian atap masjid yang sudah rusak cukup parah karena kebocoran di mana-mana. Apalagi di Tawangmangu ini sering terjadi hujan lebat, sehingga kebocoran itu membuat langit-langit atap masjid menjadi rapuh bahkan rubuh,” kata Ustadz Iim -sapaan akrabnya- pada hari Selasa (1/2/2022).
Selama ini, perbaikan hanya dilakukan tambal sulam seadanya, mengingat minimnya dana untuk renovasi Masjid Al-Walidain.
Dampak lain kebocoran tersebut mengakibatkan karpet masjid menjadi basah dan lusuh. Sehingga, tidak nyaman digunakan untuk shalat berjamaah.
“Kemudian, perbaikan juga sekaligus mencakup kondisi di dalam masjid. Akibat sering bocor, karpet-karpet masjid juga menjadi lusuh karena basah terkena air hujan. Lalu, kita juga akan memperbaharui sound systemnya, karena masjid ini setiap minggu selalu digunakan untuk kajian Ahad pagi warga sekitar. Demikian pula sanitasi MCK masjid yang juga perlu diperbaiki,” imbuhnya.
Amal Jariyah Perbaikan Masjid
Sebagaimana dijelaskan di atas, Masjid Al-Walidain sangat aktif digunakan untuk sarana belajar, ibadah dan dakwah. Bahkan hampir 24 jam masjid senantiasa diisi kegiatan para santri menghafal Al-Qur’an.
Oleh sebab itu, membantu pembangunan Masjid Al-Walidain yang digunakan untuk ibadah full time, insya Allah merupakan peluang mendapatkan pahala amal jariyah yang amat besar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يُذْكَرُ فِيهِ اسْمُ اللَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
“Siapa yang membangun masjdi lalu di dalamnya digunakan untuk berdzikir (mengingat) nama Allah, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Mengingat kondisi kerusakan masjid yang cukup banyak, diharapkan uluran tangan para muhsinin. Adapun renovasi Masjid Al-Walidain meliputi:
- Perbaikan atap masjid yang bocor merata
- Pembelian karpet masjid
- Memperbaharui sound system masjid
- Perbaikan sanitasi MCK masjid
Biaya perbaikan Masjid Al-Walidain Ponpes Salman Al-Farisi II diperkirakan sebesar Rp180 juta. Bagi kaum muslimin yang ingin berdonasi bisa melalui Bank Syariah Mandiri (BSI) 7270008008 atas nama Yayasan Ponpes Salman Al Farisi.