Sebagai muslim, diberikan panduan Al-Qur’an agar lurus hidupnya dan mulia akhiratnya dan senantiasa terarah kehidupannya,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl, 16: 97).
يَّهْدِيْ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ بِاِذْنِهٖ وَيَهْدِيْهِمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
“Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus.” (QS. Al-Maidah, 5: 16).
Hanya saja sayang, kenyataannya kaum muslim terbagi menjadi 3(tiga), kata Allah:
ثُمَّ اَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَاۚ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚوَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ ۚوَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِالْخَيْرٰتِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُ
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.”(QS. Fathir, 35: 32).
Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah menyebutkan tiga sikap ummat Islam kepada Al-Qur’an:
Pertama, muslim yang menghidupkan huruf-hurufnya dan sekaligus menjalankan hukum-hukumnya.
Kedua, muslim yang menghidupkan huruf-hurufnya tapi meninggalkan hukum-hukumnya.
Ketiga, muslim yang meninggalkan huruf-hurufnya dan juga meninggalkan hukum-hukumnya.
Agar kita bisa mencapai yang pertama mari kita ikuti niat yang benar ketika berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Banyak di kalangan kaum muslimin ketika membaca Al-Qur’an berniat semata-mata untuk pahala dan masing-masing kurang mengetahui tentang kelebihan besar Al-Qur’an, yaitu seseorang akan mendapat apa saja yang dia niatkan ketika dia membaca Al-Qur’an. Ini sebagaimana yang sabda Nabi ﷺ:
إنَّما الأعْمالُ بالنِّيّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى …
“Sungguh seluruh amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan.”
Al-Qur’an adalah pedoman hidup, sehingga niatnya tidak boleh faktor keduniaan. Niat membaca Al-Qur’an adalah:
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan belajar dan beramal dengannya.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan memohon hidayah dari Allah subhanahu wa ta’ala.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan untuk bermunajat kepada Allah.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan menyembuhkan penyakit lahir dan penyakit batin.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan meminta kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk mengeluarkan kita dari kegelapan maksiat kepada cahaya iman.
- Membaca Al-Qur’an karena ia merupakan obat bagi hati yang keras, dengan Alqur’an ini hati menjadi tenang, hidup dan makmur dengan iman.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan untuk menikmati jamuan hidangan dari Allah Ta’ala.
- Membaca Al-Qur’an supaya tidak ditulis termasuk golongan orang yang lalai; bahkan kita ingin ditulis termasuk golongan orang yang senantiasa mengingat Allah.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan untuk menambahkan keyakinan dan keimanan kepada Allah.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan menaati perintah Allah subhanahu wa ta’ala yang memerintahkan untuk membacanya dengan tartil.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan mendapat pahala sehingga dituliskan 10 ganjaran kebaikan dari setiap hurufnya, bahkan sampai 700, dan di bulan Ramadhan sampai tidak terbatas ganjaran kebaikannya. Sesungguhnya Allah melipatgandakan ganjaran bagi orang yang Dia kehendaki.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan untuk mendapat syafaat Alqur’an pada hari kiamat kelak.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan mengikuti wasiat Nabi ﷺ.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan semoga Allah subhanahu wa ta’ala mengangkat derajat kita dengan Al-Qur’an dan mengangkat derajat umat ini dengan Alqur’an.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan untuk dinaikkan kedudukannya di surga dan dipakaikan mahkota kemuliaan, juga untuk orang tuanya semoga dipakaikan juga dengan perhiasan yang tidak diberikan ketika di dunia.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan untuk dekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala melalui kalamNya.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar dimasukkan kedalam golongan ahlullah dan golongan orang-orang yang khusus.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar termasuk dalam golongan orang yang mahir membaca Al-Qur’an akan bersama para Malaikat yang mulia lagi taat.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar diselamatkan dari neraka dan azab Allah.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar hati ini dapat merasakan kebersamaan dengan Allah subhanahu wa ta’ala.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar tidak menghinakan/menyia-nyiakan umur.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar ia menjadi saksi kebaikan dan tidak menjadi saksi keburukan ke atas kita.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan untuk melihat mushaf yang mana perbuatan itu adalah ibadah.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar diturunkannya sakinah, diliputi rahmat, dan disebut-sebut nama kita oleh Allah subhanahu wa ta’ala pada makhluk yang berada di sisiNya.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan mendapat kebaikan dan kelebihan di sisi Allah.
- Membaca Al-Qur’an agar aroma bau mulut menjadi harum dengan lantunan Alqur’an.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar tidak tersesat di dunia dan tidak ditimpa celaka di akhirat.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar Allah menghindarkan kita dari segala kesedihan, serta menghilangkan kerisauan dan kegusaran.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar ia menjadi teman di dalam kubur dan cahaya ketika melintasi titian Sirath, dan petunjuk ketika di dunia, dan pemandu kita untuk ke surga.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan agar Allah mentarbiyah dan mengajarkan adab kepada kita semua dengan akhlak yang dihiaskan kepada Rasulullah ﷺ.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan menyibukkan diri dengan al-Haq, sehingga kebatilan tidak mampu menyibukkan kita.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan untuk mujahadah melawan nafsu, setan dan keinginan kepada selain Allah.
- Membaca Al-Qur’an dengan tujuan memohon agar Allah memisahkan kita dengan para kafirin di akhirat kelak.
Marilah kita menjadi ahli Al-Qur’an, yang telah dijamin keuntungannya, yang mana keuntungan itu Allah subhanahu wa ta’ala karuniakan atas sifat pemurahNya dan sesungguhnya segala pemberianNya itu tidak akan habis.
لَقَدْ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ كِتٰبًا فِيْهِ ذِكْرُكُمْۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
“Sungguh, telah Kami turunkan kepadamu sebuah Kitab (Al-Qur’an) yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu. Maka apakah kamu tidak mengerti?” (QS. Al-Anbiya, 21: 10).
Semoga kita, keluarga, masyarakat dan negara kita menjadikan Al-Qur’an pelita hidup agar bahagia,
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
“Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus, 10: 58) Amin.