Ulama mengatakan: level ibadah tertinggi adalah tilawah Al-Quran dalam shalat, level kedua tilawah Al-Quran diluar shalat, level ketiga puasa sedangkan level keempat zikir. Bulan ramadhan mengumpulkan seluruh ibadah tersebut dalam satu waktu. Artinya siapa yang mengerjakan shalat malam dia telah mendapatkan kenikmatan yang sangat-sangat besar karena mengumpulkan berbagai macam ibadah teragung dalam satu waktu.
من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa yang shalat dalam Ramadhan (dengan niat) iman (ibadah) dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu”. (Muttafaq alaih)
Para ulama membagi shalat malam di bulan ramadhan menjadi dua; dengan berjamaah yang disebut terawih dan shalat sendirian disebut tahajud. Menurut Imam Asy-Syafii rahimahullah, waktu paling afdhal shalat tahajud setelah bangun tidur.
Tahajud merupakan ibadah shalat malam yang paling agung bertingkat-tingkat martabatnya sesuai dengan waktu. Tingkatan tertinggi tahajud Nabi Dawud:
كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ
”Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir.”
Selain itu ada waktu lain, yaitu tahajud di akhir sepertiga malam dan tidak tidur supaya tidak terlewat sahur. Martabat tahajud paling rendah adalah shalat malam antara waktu maghrib dan isya. Setelah shalat maghrib dia mengerjakan tahajud. Sebagian ulama memperbolehkan hal ini dengan hujah, setelah maghrib sudah masuk waktu malam. Firman Allah:
ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
”Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (Al-Baqarah: 187)
Maksudnya, sempurnakan puasa sampai malam. Al-Quran menyebut waktu maghrib berbuka sudah masuk waktu malam dan bila telah masuk malam shalatlah termasuk tahajud. Dalil yang lainnya:
كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ
”Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.”a (Az-Zariyat: 17)_
Sebagian salaf menafsirkan dengan shalat malam antara maghrib dan isya. Dari sini bisa dipahami, waktu tahajud sangatlah panjang. Mulai dari bada shalat maghrib hingga azan subuh. Sebab itu janganlah seseorang tertinggal dari shalat malam meskipun hanya membaca empat puluh ayat, seperti yang dilakukan oleh Imam Syafii.
Beberapa ahlul ilmi saat ditanya tentang orang yang tidak shalat malam menjawab: Dia tidak akan bisa menghafal Al-Quran. Kebiasaan shalat malam seseorang bisa dinilai dari berapa sering interaksinya dengan Al-Quran.
Jadi, bacalah selalu Al-Quran agar dimudahkan munajat dalam tahajud.