Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H dirayakan para santri di Pondok Pesantren Salman Al-Farisi. Mereka melaksanakan shalat Idul Adha bersama warga sekitar pesantren, di lapangan Desa Harjosari, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Sebagaimana biasanya, usai shalat Idul Adha para santri sarapan pagi lalu melaksanakan persiapan penyembelihan hewan qurban. Total hewan qurban yang diamanahkan para mudhahhi (pequrban) kepada Yayasan Ponpes Salman Al-Farisi, sebanyak empat ekor sapi dan 61 ekor kambing dan domba.
Penyembelihan qurban dilaksanakan bersama warga. Sebanyak tiga ekor sapi dan 31 ekor kambing disembelih saat itu juga, sisanya dilanjutkan pada hari tasyrik keesokan harinya.
Menjelang adzan shalat zhuhur, penyembelihan dan proses cacah daging qurban telah selesai. Selanjutnya, para santri ikut melaksanakan tebar qurban. Ratusan daging qurban didistribusikan kepada warga Desa Harjosari. Mereka merasa senang mendapatkan daging qurban yang didistribusikan oleh pesantren.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, hari raya Idul Qurban dimanfaatkan untuk menikmati makanan dan minuman.
يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الإِسْلاَمِ وَهِىَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari Arofah, Idul Adha dan hari-hari Tasyriq adalah hari raya kami -kaum muslimin-. Hari-hari tersebut adalah hari menyantap makan dan minum.” (HR. Abu Daud).
Selain itu, disunnahkan pula mengundang orang lain untuk ikut bersantap makanan. Hal ini merupakan sunnah ketika hari raya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata,
جَمْعُ النَّاسِ لِلطَّعَامِ فِي الْعِيدَيْنِ وَأَيَّامِ التَّشْرِيقِ سُنَّةٌ وَهُوَ مِنْ شَعَائِرِ الْإِسْلَامِ الَّتِي سَنَّهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلْمُسْلِمِينَ
“Mengumpulkan manusia untuk acara makan pada dua hari raya dan juga hari-hari tasyriq adalah sunnah. Dan itu merupakan bagian dari syi’ar Islam yang disunnahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kaum muslimin.” (Majmu’ Al Fatawa Ibnu Taimiyyah 25/298).
Oleh sebab itu, Ponpes Salman Al-Farisi selain tebar qurban juga berbagi kebahagiaan dengan mengundang warga untuk menyicipi hasil olahan daging qurban. Kuliner khas Jawa, Dari mulai gulai daging hingga bakso, menjadi hidangan yang menambah indahnya kebersamaan.
Pada keesokan harinya, masih dalam suasana tasyriq, giliran para santri dan asatidz berbaur menggelar kegiatan “Persatean”. Dengan kegiatan tersebut, semakin membangun kedekatan antara guru dan murid.
Kegiatan Santri Putri
Berbagai kegiatan juga dilakukan para santriwati Ponpes Salman Al-Farisi khusus putri merayakan Idul Adha. Mereka mengikuti shalat Idul Adha bersama masyarakat setempat. Namun, pelaksanaan shalat Idul Adha para santriwati berbeda lokasi, yakni di lapangan Desa Ngemplak, Karangpandan.
Usai shalat, para santriwati menggelar olimpiade pesantren. Isinya perlombaan seperti memasak, menjahit dan lain-lain. Diharapkan dengan perlombaan tersebut, bisa memacu kreatifitas santriwati sesuai bidangnya.
Demikian kegiatan para santri Ponpes Salman Al-Farisi dalam rangkaian hari raya Idul Adha. Semoga menambah kebahagiaan dan mempererat ukhuwah, baik antar santri, para asatidz dan warga sekitar.