Keluarga Besar Pondok Yayasan Pondok Pesantren Salman Al-Farisi (KELBES PPSF) menggelar kajian khusus keluarga di Masjid Darul Anshar. Kajian dengan tema “Sejarah Pendidikan Islam” disampaikan oleh Mudir Ponpes Salman Al-Farisi, Ustadz Sanif Alisyahbana, Lc.
Pada kajian tersebut, Ustadz Sanif menjelaskan bahwa konsep pendidikan pertama kali disampaikan Allah Ta’ala untuk mengajarkan Nabi Adam ‘Alaihissalam.
“Proses ta’lim kepada manusia adalah ta’limnya Allah kepada Nabi Adam ‘Alaihissalam. Ta’lim pertama kali yang Allah ajarkan kepada Adam adalah mengajarkan nama-nama benda,” kata Ustadz Sanif, Senin (20/9/2021).
Pendidikan itu diabadikan dalam firman Allah Ta’ala,
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!” (QS. Al-Baqarah: 31).
Setelah itu, Nabi Adam yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anaknya secara turun temurun. Hingga kemudian mereka beranak pinak, berbagai suku dan bangsa serta bahasa sebagai bahasa pengantar yang berbeda. Sehingga pendidikan itu diwariskan dan berjalan secara alamiah.
Kemudian, yang perlu dijadikan perhatian saat ini adalah proses pendidikan di masa Rasulullah shallalalhu ‘alaihi wa sallam. Proses ta’lim dilakukan malaikat Jibril ‘Alaihissalam kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada usia 40 tahun, di gua Hira saat diturunkan wahyu pertama.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4)
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. (QS. Al-‘Alaq: 1-4).
“Ayat yang pertama kali turun itu berbicara tentang pondasi pendidikan dan ilmu, dua kali diulang yaitu perintah membaca. Lalu melalui ayat di atas disebutkan ada pondasi lain dalam pengajaran selain membaca yaitu menulis,” tuturnya.
Setelah turunnya wahyu, berangsur-angsur kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengajarkan para sahabat di rumah Al-Arqam bin Abi Al-Arqam. Itulah madrasah pertama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yang berawal dari sebuah rumah. Ketika hijrah, proses pendidikan kemudian berpindah dari rumah ke Masjid Nabawi.
Dari Abdullah bin Amr, ia berkata,
خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ مِنْ بَعْضِ حُجَرِهِ فَدَخَلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا هُوَ بِحَلْقَتَيْنِ إِحْدَاهُمَا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَدْعُونَ اللَّهَ وَالْأُخْرَى يَتَعَلَّمُونَ وَيُعَلِّمُونَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلٌّ عَلَى خَيْرٍ هَؤُلَاءِ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَدْعُونَ اللَّهَ فَإِنْ شَاءَ أَعْطَاهُمْ وَإِنْ شَاءَ مَنَعَهُمْ وَهَؤُلَاءِ يَتَعَلَّمُونَ وَإِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا فَجَلَسَ مَعَهُمْ
Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari salah satu kamarnya dan masuk ke dalam masjid. Lalu beliau menjumpai dua halaqah, salah satunya sedang membaca Al Qur`an dan berdo’a kepada Allah, sedang yang lainnya melakukan proses belajar mengajar. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “Masing-masing berada di atas kebaikan, mereka membaca Al Qur`an dan berdo`a kepada Allah, jika Allah menghendaki maka akan memberinya dan jika tidak menghendakinya maka tidak akan memberinya. Dan mereka sedang belajar, sementara diriku di utus sebagai pengajar, ” lalu beliau duduk bersama mereka. (HR. Ibnu Majah).
Demikian kajian singkat tentang sejarah pendidikan Islam yang disampaikan Ustadz Sanif Alisyahbana, Lc. Pembahasan tentang sejarah pendidikan amat panjang, sehingga akan disampaikan secara bertahap pada kajian selanjutnya.
Selain Ustadz Sanif, pembicara selanjutnya adalah Ustadz Abdul Rochim Ba’asyir, Lc. selaku ketua Yayasan Ponpes Salman Al-Farisi. Setelah kajian, acara diakhiri dengan ramah tamah.