Stable atau balai kuda merupakan salah satu fasilitas yang terdapat di Komplek Pondok Pesantren Salman Al-Farisi II, yang terletak di Desa Blumbang, Tawangmangu, Jawa Tengah.
Alhamdulillah area stable yang terdiri dari kandang kuda dan tempat latihan berkuda tersebut hingga saat ini tengah dalam proses penyempurnaan pembangunan 70 %. Meski demikian, fasilitas stable sudah bisa digunakan.
Ada empat ekor kuda di stable Ponpes Salman Al-Farisi, yang masing-masing diberi nama; Lutfah, Sanja, Diah dan Nasifa.
Menurut Hamam, santri Ponpes Salman yang bertugas merawat kuda, Luftah adalah kuda betina berumur lima tahun, dengan tinggi sekitar 160 Cm, merupakan kuda terbesar di Tawangmangu.
Hamam yang merupakan santri tahun ke enam di Salman ini, merasa senang diamanahi merawat kuda. Sebab berkuda merupakan amal shalih yang dianjurkan dalam Islam, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْۚ لَا تَعْلَمُوْنَهُمْۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْۗ
“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya.” (QS al-Anfāl 60).
Selain itu, olahraga berkuda memiliki keutamaan tersendiri sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pada ubun-ubun kuda tertulis kebaikan hingga hari kiamat.” (HR. At-Tirmidzi).
Umar bin Khattab bahkan pernah memerintahkan penduduk syam mengajarkan anak-anak mereka untuk berkuda,
أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ كَتَبَ إِلَى أَهْلِ الشَّامِ أَنْ عَلِّمُوا أَوْلادَكُمُ السِّبَاحَةَ وَالرَّمْيَ وَالْفُرُوسِيَّةَ
“Umar bin Khattab telah mewajibkan penduduk Syam supaya mengajar anak-anak kalian berenang, dan memanah dan menunggang kuda.” (Kanzul ‘umal, 11386).
Adapun akitivitas di stable, sebagaimana pada umumnya dalam mengurus kuda, di antaranya memberi makan dan melatih kuda.
“Setiap hari ada tiga orang santri khidmah (pengabdian), setiap pagi dan sore mencari rumput untuk memberi makan kuda di stable,” kata Hamam.
Selain itu, kuda juga perlu dirawat (grooming) agar tumbuh dengan baik, sehat dan terjaga keindahannya.
“Kuda dibersihkan, disikat, dikerok kukunya juga disiram air. Lalu diajak untuk longser (pelatihan), diberikan makan dan pemakaian dari pagi hingga jam 09.00, diajak jalan untuk pendinginan,” imbuhnya.
Terakhir, Hamam pun memperagakan aktivitas berkuda dengan menggunakan peralatan lengkap, dari mulai pelana, tali kekang, sepatu hingga helm.
Perlu diketahui, bagi kaum Muslimin yang ingin menitipkan kuda sekaligus berinfaq untuk pesantren penghafal Al-Qur’an, bisa memanfaatkan fasilitas stable Salman Al-Farisi yang menerima jasa penitipan kuda dan pelatihan berkuda. Stable terletak di lokasi pegunungan yang nyaman dan sejuk, dirawat oleh para santri penghafal Al-Qur’an, atlit jumping, HBA dan endurance. Informasi lengkap bisa menghubungi Ustadz Suryo selaku Humas Ponpes Salman Al-Farisi 0822 11 600 200.