Apabila sosok perempuan berupa ibu disebut sebagai madrasah pertama maka bisa dikatakan bahwa ibu adalah rahim peradaban. Kegemilangan Generasi muda sahabat terlahir dari para wanita pilihan yang memiliki karakteristik teladan dalam hal mendidik, mereka adalah wanita sahabat Rasulullah ﷺ.
Pada masa itu wanita terdidik dengan fitrah mereka, ditambah lagi bimbingan wahyu secara langsung yang mereka dapatkan dari Rasulullah ﷺ. Dari merekalah peradaban islam pernah berjaya lebih dari 13 abad.
Dalam dunia pendidikan hendaknya diberikan porsi yang berbeda antara kurikulum laki-laki dan perempuan. Di dalam Al-Quran Allah ta’ala membedakan karakter laki-laki dan perempuan ketika mengisahkan doa istri Imron dengan firmanNya :
و ليس الذكر كالأنثى
“Dan tidaklah sama antara laki-laki dan perempuan “. ( QS Ali Imron : 36 )
Memang laki-laki dan perempuan Allah ciptakan berbeda secara fisik, watak, dan juga peran yang diembannya. Maka kurikulum yang baik adalah kurikulum yang menyesuaikan fitrah dari anak didiknya. Kurikulum yang hanya memperhatikan sisi akademis saja, apalagi bagi perempuan akan menggeser peran dan fungsi perempuan sebagai pendidik, dimana seorang pendidik lebih membutuhkan bekal kepribadian yang baik dibanding pemahaman teoritisnya saja.
Pendidikan Al-Quran kepada wanita sahabat adalah pendidikan karakter. Seperti beberapa ayat yang terdapat dalam surat Al-Ahzab ketika Allah ta’ala mendidik istri-istri Rasulullah ﷺ dengan beberapa adab sebagai seorang wanita, diantaranya :
Firman Allah swt:
Al Ahzab 28-29 : Pendidikan untuk cinta akherat dan meninggalkan kecintaan kepada dunia.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلًا
وَإِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ فَإِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ مِنْكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: “Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.
Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.
Al Ahzab 30-31 : Motivasi untuk beramal sholeh dan meninggalkan maksiat.
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ مَنْ يَأْتِ مِنْكُنَّ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ يُضَاعَفْ لَهَا الْعَذَابُ ضِعْفَيْنِ ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
۞ وَمَنْ يَقْنُتْ مِنْكُنَّ لِلَّهِ وَرَسُولِهِ وَتَعْمَلْ صَالِحًا نُؤْتِهَا أَجْرَهَا مَرَّتَيْنِ وَأَعْتَدْنَا لَهَا رِزْقًا كَرِيمًا
Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan di lipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.
Dan barang siapa diantara kamu sekalian (isteri-isteri nabi) tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscata Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezeki yang mulia.
Al Ahzab 32 : Pendidikan adab dalam berbicara.
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ ۚ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,
Al Ahzab 33 : Perintah untuk banyak tinggal di rumah dan tidak bertabarruj.
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
Nampaknya pendidikan karakter diatas justru yang banyak dinafikan dari konsep pendidikn modern bagi wanita. Pendidikan modern lebih mementingkan pencapaian akademis dibanding karakter kepribadian wanita sholihah yang harus dipelajari.
Sanif Alisyahbana, LC Mudir Ponpes Islam Salman Al-Farisi